Jakarta adalah ibu kota sekaligus pusat bisnis di Indonesia. Kota ini memiliki banyak peluang dan tantangan bagi para pelaku usaha, terutama di era digital seperti sekarang ini. Salah satu cara untuk mengembangkan bisnis di Jakarta adalah dengan memanfaatkan website ecommerce.
Website ecommerce adalah situs web yang digunakan untuk melakukan perdagangan elektronik atau jual beli online. Dengan website ecommerce, Anda bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, meningkatkan omset, dan bersaing dengan kompetitor. Namun, membuat website ecommerce tidaklah mudah.
Anda perlu memperhatikan berbagai aspek, seperti desain, fitur, keamanan, dan optimasi. Untuk itu, Anda membutuhkan jasa pembuatan website ecommerce yang profesional dan berkualitas. Jasa pembuatan website ecommerce Jakarta bisa membantu Anda mewujudkan website ecommerce yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda.
Jasa pembuatan website ecommerce Jakarta juga bisa memberikan Anda layanan konsultasi, pemeliharaan, dan dukungan teknis yang dibutuhkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang website ecommerce dan jasa pembuatan website ecommerce Jakarta.
Pertumbuhan Bisnis UMKM Go Digital di Jakarta
Bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM menyumbang sekitar 60% dari produk domestik bruto (PDB) dan menyerap sekitar 97% dari tenaga kerja nasional. Namun, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif bagi UMKM, terutama yang bergerak di sektor offline.
Banyak UMKM yang mengalami penurunan omset, bahkan terpaksa menutup usahanya. Untuk bertahan dan berkembang di tengah krisis, banyak UMKM yang beralih ke platform digital. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM yang sudah menggunakan teknologi digital mencapai 12 juta lebih pada Februari 2021, melampaui target pemerintah yang mematok angka sebesar 10 juta pada akhir tahun 2020.
UMKM yang go digital bisa memanfaatkan berbagai media, seperti media sosial, marketplace, atau website ecommerce. Dengan go digital, UMKM bisa memperluas pasar, meningkatkan penjualan, dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, go digital juga bisa membantu UMKM mengikuti perkembangan tren dan kebutuhan konsumen yang semakin mengandalkan teknologi.
Jakarta sebagai kota metropolitan dan pusat bisnis memiliki potensi besar untuk mengembangkan UMKM go digital. Jakarta memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, yaitu sekitar 10,6 juta jiwa pada tahun 2020. Jakarta juga memiliki tingkat penetrasi internet tertinggi di Indonesia, yaitu sekitar 88% pada tahun 2019.
Selain itu, Jakarta juga memiliki banyak pelaku ekosistem digital, seperti penyedia jasa pembuatan website ecommerce, platform marketplace, penyedia layanan logistik, dan lain-lain. Dengan demikian, Jakarta menjadi tempat yang ideal bagi UMKM untuk go digital dan mengembangkan bisnisnya.
Website Ecommerce Apa Saja
Website ecommerce adalah situs web yang digunakan untuk melakukan perdagangan elektronik atau jual beli online. Website ecommerce bisa menjual berbagai macam produk, baik barang maupun jasa, dengan menggunakan internet. Website ecommerce bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Business to business (B2B) — Jenis website ecommerce di mana sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan lain. Contohnya adalah Alibaba.com, Indotrading.com, dan Ralali.com.
- Business to consumer (B2C) — Jenis website ecommerce di mana sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada konsumen. Contohnya adalah Berrybenka.com, Zara.com, dan Theblank.com.
- Consumer to consumer (C2C) — Jenis website ecommerce di mana konsumen menjual produk atau jasa kepada konsumen lain. Contohnya adalah Tokopedia.com, Bukalapak.com, dan Shopee.co.id.
- Consumer to business (C2B) — Jenis website ecommerce di mana konsumen menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan. Contohnya adalah Sribulancer.com, Projects.co.id, dan 99designs.com.
Selain itu, website ecommerce juga bisa dibedakan berdasarkan model bisnisnya, antara lain:
- Marketplace — Model bisnis website ecommerce yang berfungsi sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Marketplace menyediakan platform untuk memasarkan, menjual, dan mengirim produk. Marketplace juga menyediakan sistem pembayaran yang aman dan terpercaya. Contohnya adalah Lazada.co.id, Blibli.com, dan JD.id.
- Online shop — Model bisnis website ecommerce yang dimiliki dan dikelola oleh penjual sendiri. Online shop biasanya menjual produk dari satu brand atau jenis tertentu. Online shop bisa menggunakan media sosial atau website sendiri untuk berjualan. Contohnya adalah Hijup.com, Bobobobo.com, dan Cottonink.co.id.
5 Fitur Apa Yang Harus Ada Pada Website E-commerce
Website ecommerce adalah situs web yang digunakan untuk melakukan perdagangan elektronik atau jual beli online. Website ecommerce harus memiliki fitur-fitur yang mendukung proses bisnisnya, seperti:
- Fitur pencarian produk — Fitur ini berfungsi untuk memudahkan pengunjung mencari produk yang diinginkan di website ecommerce. Fitur ini biasanya terdiri dari kotak pencarian, filter, dan kategori produk. Fitur ini penting untuk meningkatkan user experience dan konversi penjualan.
- Fitur detail produk — Fitur ini berfungsi untuk memberikan informasi lengkap tentang produk yang dijual di website ecommerce. Fitur ini biasanya terdiri dari nama produk, harga, deskripsi, spesifikasi, foto, video, dan ulasan pelanggan. Fitur ini penting untuk meningkatkan kepercayaan dan minat pembeli.
- Fitur keranjang belanja (cart) — Fitur ini berfungsi untuk menyimpan produk yang dipilih oleh pembeli sebelum melakukan pembayaran. Fitur ini biasanya terdiri dari daftar produk, jumlah, harga, dan total pembayaran. Fitur ini penting untuk memudahkan proses checkout dan pembayaran.
- Fitur wishlist — Fitur ini berfungsi untuk menyimpan produk yang disukai oleh pembeli tetapi belum ingin dibeli. Fitur ini biasanya terdiri dari ikon hati atau bintang yang bisa diklik oleh pembeli. Fitur ini penting untuk meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan.
- Fitur pembayaran — Fitur ini berfungsi untuk melakukan transaksi pembayaran produk yang dibeli di website ecommerce. Fitur ini biasanya terdiri dari pilihan metode pembayaran, seperti transfer bank, kartu kredit, e-wallet, atau cash on delivery. Fitur ini penting untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pembeli.
Siapa E-commerce Terbesar di Indonesia
E-commerce atau perdagangan elektronik adalah kegiatan jual beli barang atau jasa melalui internet. E-commerce telah berkembang pesat di Indonesia seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dan smartphone di masyarakat. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 197,7 juta pada 2020, naik 8,6% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, menurut data Statista, jumlah pengguna smartphone di Indonesia diperkirakan mencapai 156,9 juta pada 2021, naik 5,4% dari tahun sebelumnya.
Dengan jumlah pengguna internet dan smartphone yang besar, Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi e-commerce. Berbagai platform e-commerce berlomba-lomba menarik minat konsumen dengan menawarkan beragam produk, layanan, dan promosi. Namun, siapa sebenarnya e-commerce terbesar di Indonesia saat ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa menggunakan beberapa indikator, seperti jumlah kunjungan situs, jumlah pengunduhan aplikasi, jumlah transaksi, atau jumlah omzet. Namun, tidak semua data tersebut tersedia secara publik atau terbaru. Oleh karena itu, kita akan menggunakan data SimilarWeb dan iPrice yang mengukur jumlah kunjungan situs dan jumlah pengunduhan aplikasi e-commerce di Indonesia pada kuartal I 2021.
Berdasarkan data SimilarWeb, Shopee merupakan e-commerce dengan jumlah kunjungan situs terbanyak di Indonesia pada kuartal I 2021. Selama periode Januari-Maret tahun ini, situs Shopee meraih rata-rata 157,9 juta kunjungan per bulan, jauh melampaui para pesaingnya. Dalam periode sama, situs Tokopedia meraih rata-rata 117 juta kunjungan, situs Lazada 83,2 juta kunjungan, situs Blibli 25,4 juta kunjungan, dan situs Bukalapak 18,1 juta kunjungan per bulan.
Berdasarkan data iPrice, Shopee juga merupakan e-commerce dengan jumlah pengunduhan aplikasi terbanyak di Indonesia pada kuartal I 2021. Aplikasi Shopee diunduh sebanyak 14,3 juta kali selama periode tersebut, meningkat 11% dari kuartal sebelumnya. Aplikasi Tokopedia berada di posisi kedua dengan 9,8 juta unduhan, naik 9% dari kuartal sebelumnya. Aplikasi Lazada berada di posisi ketiga dengan 4,3 juta unduhan, naik 16% dari kuartal sebelumnya. Aplikasi Bukalapak berada di posisi keempat dengan 3,8 juta unduhan, naik 14% dari kuartal sebelumnya. Aplikasi Blibli berada di posisi kelima dengan 2,1 juta unduhan, naik 15% dari kuartal sebelumnya.
Dari data di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Shopee adalah e-commerce terbesar di Indonesia saat ini, baik dari segi jumlah kunjungan situs maupun jumlah pengunduhan aplikasi. Shopee berhasil mengungguli Tokopedia, yang sebelumnya mendominasi pasar e-commerce Indonesia. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan Shopee antara lain adalah strategi pemasaran yang agresif, fitur live streaming yang menarik, program loyalitas yang menguntungkan, dan kerjasama dengan berbagai mitra logistik dan pembayaran.
Apa Perbedaan Antara Online Shop Dengan E-commerce
Online shop dan e-commerce adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk menyebut situs web yang menjual produk atau jasa secara online. Namun, sebenarnya ada perbedaan antara online shop dan e-commerce, yaitu:
- Online shop adalah situs web yang dimiliki dan dikelola oleh penjual sendiri. Online shop biasanya menjual produk dari satu brand atau jenis tertentu. Online shop bisa menggunakan media sosial atau website sendiri untuk berjualan. Contohnya adalah Hijup.com, Bobobobo.com, dan Cottonink.co.id.
- E-commerce adalah segala aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media elektronik, terutama internet. E-commerce bisa mencakup berbagai jenis situs web, seperti marketplace, online shop, atau platform lainnya. Contohnya adalah Lazada.co.id, Blibli.com, dan JD.id.
Dengan demikian, online shop adalah salah satu bentuk dari e-commerce, tetapi tidak semua e-commerce adalah online shop. Online shop memiliki kelebihan dalam hal kustomisasi, kontrol, dan loyalitas pelanggan. Namun, online shop juga memiliki kekurangan dalam hal visibilitas, trafik, dan biaya operasional. E-commerce memiliki kelebihan dalam hal jangkauan, variasi, dan kemudahan transaksi. Namun, e-commerce juga memiliki kekurangan dalam hal persaingan, komisi, dan ketergantungan.
Harga Pembuatan Website E-commerce
Harga pembuatan website e-commerce bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti:
- Jenis dan model website e-commerce yang diinginkan, seperti B2B, B2C, C2C, C2B, marketplace, atau online shop.
- Platform dan teknologi yang digunakan, seperti WordPress, Custom, WooCommerce, Shopify, atau lainnya.
- Fitur dan fasilitas yang ditawarkan, seperti domain, hosting, email, SSL, atau lainnya.
- Waktu pengerjaan dan garansi yang diberikan.
- Dukungan dan konsultasi yang tersedia.
Berdasarkan data dari beberapa jasa pembuatan website e-commerce di Jakarta, berikut ini adalah kisaran harga yang bisa dijadikan referensi :
- Harga pembuatan website e-commerce B2B mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 50 juta.
- Harga pembuatan website e-commerce B2C mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 30 juta.
- Harga pembuatan website e-commerce C2C mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 60 juta.
- Harga pembuatan website e-commerce C2B mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 40 juta.
- Harga pembuatan website e-commerce marketplace mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 100 juta.
- Harga pembuatan website e-commerce online shop mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 20 juta.
Harga di atas bisa berubah sewaktu-waktu dan tidak mengikat. Anda harus melakukan konsultasi dengan jasa pembuatan website e-commerce yang Anda pilih untuk mendapatkan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.
Website ecommerce adalah salah satu cara untuk mengembangkan bisnis di era digital. Website ecommerce bisa membantu Anda menjangkau lebih banyak pelanggan, meningkatkan omset, dan bersaing dengan kompetitor. Namun, membuat website ecommerce tidaklah mudah. Anda perlu memperhatikan berbagai aspek, seperti desain, fitur, keamanan, dan optimasi.
Untuk itu, Anda membutuhkan jasa pembuatan website ecommerce yang profesional dan berkualitas. Jasa pembuatan website ecommerce Jakarta bisa menjadi solusi terbaik untuk Anda. Jasa pembuatan website ecommerce Jakarta bisa membantu Anda membuat website ecommerce yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda.
Jasa pembuatan website ecommerce Jakarta juga bisa memberikan Anda layanan konsultasi, pemeliharaan, dan dukungan teknis yang dibutuhkan. Jangan ragu untuk menghubungi jasa pembuatan website ecommerce Jakarta sekarang juga dan dapatkan penawaran terbaik dari mereka. Dengan jasa pembuatan website ecommerce Jakarta, Anda bisa memiliki website ecommerce yang profesional, menarik, dan fungsional. Selamat berbisnis!