Cabut gigi saat gula darah tinggi bukan perkara mudah. Kenapa bisa begitu? Dokter gigi tidak akan mau melakukan tindakan cabut gigi jika gula darah Anda 200 ke atas. Nggak bahaya ta?
Sekira 2 pekan yang lalu, saya mendapat kabar kalau ibu mertua curhat, katanya mau cabtu gigi tapi gula darahnya harus turun. Lalu, ditanyalah saya yang bukan orang kesehatan tapi kebetulan bekerja side job di bidang tersebut.
Setelah diskusi dengan salah satu asisten dokter gigi. Kesimpulannya, ibu mertua tetap harus menurunkan gula darahnya hingga ambang batas normal untuk bisa mendapatkan tindakan cabut gigi. Terus, apa sih penyebab atau alasan dokter gigi tidak bersedia mengambil tindakan tersebut?
3 Penyebab Gula Darah Tinggi
Gula darah tinggi bisa disebabkan oleh kurangnya kadar insulin. Kondisi ini bisa terjadi karena resistensi insulin ataupun masalah pada organ yang bertugas menghasilkan insulin.
Resistensi insulin
Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons hormon insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel otot, lemak, dan hati menyerap glukosa dari darah untuk diubah menjadi energi. Ketika resistensi insulin terjadi, glukosa tidak dapat diserap dengan baik oleh sel-sel tubuh, sehingga kadar gula darah tetap tinggi.
Beberapa faktor risiko resistensi insulin meliputi obesitas, kurangnya aktivitas fisik, usia di atas 45 tahun, dan riwayat diabetes dalam keluarga. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terkena prediabetes, diabetes tipe, dan penyakit jantung.
Pankreas bermasalah
Kerusakan pada pankreas bisa mengakibatkan produksi insulin yang tidak mencukupi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia. Kondisi pankreas yang dapat menyebabkan gula darah yaitu penyakit autoimun, pankreatitis kronis, kanker pankreas, fibrosis kistik.
Penyebab sementara hiperglikemia
Kondisi tertentu dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar gula darah, yang bisa mengakibatkan hiperglikemia pada individu dengan atau tanpa diabetes. Stres fisik, seperti penyakit, operasi, atau cedera, dapat sementara waktu meningkatkan kadar gula darah.
Selain itu, stres emosional akut, seperti trauma atau tekanan terkait pekerjaan, juga dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon kortisol atau epinefrin (adrenalin).
Penyebab lain bisa berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi serta obat diabetes tidak seimbang.
8 Gejala Gula Darah Tinggi
Gejala gula darah tinggi atau hiperglikemia bisa bervariasi, tetapi beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai meliputi:
- Sering merasa haus: Meskipun sudah minum banyak air, rasa haus tetap muncul karena tubuh kehilangan banyak cairan.
- Sering buang air kecil: Peningkatan volume cairan tubuh menyebabkan lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari.
- Mudah lelah: Kekurangan insulin membuat tubuh tidak bisa menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga mudah merasa lelah.
- Penglihatan kabur: Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, menyebabkan penglihatan kabur.
- Sakit kepala: Dehidrasi akibat sering buang air kecil dapat menyebabkan sakit kepala.
- Nafsu makan meningkat: Meskipun nafsu makan meningkat, berat badan bisa menurun karena tubuh tidak bisa menggunakan glukosa dengan efektif.
- Kulit kering: Kulit bisa terasa kering karena dehidrasi.
- Mual dan muntah: Pada beberapa kasus, kadar gula darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan mual dan muntah.
Jika Anda mengalami beberapa gejala ini, penting untuk memeriksakan kadar gula darah dan berkonsultasi dengan tenaga medis.
Kenapa Tidak Boleh Cabut Gigi Saat Gula Darah Tinggi?
Pencabutan gigi pada penderita diabetes dengan kadar gula darah tinggi dapat menimbulkan beberapa risiko dan komplikasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pencabutan gigi sebaiknya dihindari saat kadar gula darah sedang tinggi:
- Penyembuhan Luka yang Lambat: Kadar gula darah tinggi dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Ini karena gula darah yang tinggi dapat mengganggu fungsi sel darah putih yang penting untuk melawan infeksi dan memperbaiki jaringan yang rusak.
- Risiko Infeksi: Penderita diabetes dengan kadar gula darah tinggi lebih rentan terhadap infeksi. Prosedur pencabutan gigi dapat membuka jalan bagi bakteri untuk masuk, yang dapat menyebabkan infeksi serius.
- Perdarahan yang Berlebihan: Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi kemampuan darah untuk membeku, sehingga meningkatkan risiko perdarahan yang berlebihan selama dan setelah prosedur pencabutan gigi.
- Dry Socket: Kondisi ini terjadi ketika bekuan darah yang seharusnya melindungi luka pencabutan gigi terlepas atau tidak terbentuk dengan baik, menyebabkan rasa sakit yang parah dan memperlambat penyembuhan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memastikan kadar gula darah mereka terkontrol dengan baik sebelum menjalani prosedur pencabutan gigi. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki diabetes dan membutuhkan pencabutan gigi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gigi terdekat.
Nah, gimana sudah paham kan sekarang! Kenapa dokter gigi tidak mau cabut gigi Anda saat gula darah tinggi, demi kebaikan Anda juga kok. Ada satu saran dari kenalan saya, jika gula darah Anda tinggi sedangkan kondisi gigi sudah nggak betah. Alangkah baiknya Anda menemui dokter langganan untuk meminta resep menurunkan gula darah.
Kira-kira begitu sih cerita hari ini, oh iya cerita ini berdasarkan pengalaman dan sebagian isi artikel diperoleh dari berbagai sumber. Jadi bila Anda mengalami hal serupa seperti ibu mertua saya, segera kunjungi dokter gigi terdekat untuk mendapatkan solusinya.