Liburan Saat Hari Raya Nyepi? Ini yang Harus Diketahui

Hari raya Nyepi adalah salah satu tradisi tahunan yang paling terkenal dan ditunggu oleh masyarakat Bali. Sebagai tradisi yang menandai bergantinya tahun dalam kalender saka, umat Hindu Bali akan mulai melakukan Catur Bratha Penyepian selama 24 jam penuh.

Sesuai dengan namanya “Nyepi” yang memiliki makna sunyi atau sepi, maka tidak akan ada aktivitas selama tradisi ini berlangsung. Jadi jangan heran, jika semua penerbangan dan seluruh akses keluar masuk Bali akan dihentikan untuk sementara waktu dan semua masyarakat Hindu Bali akan fokus pada tradisi yang satu ini.

Meskipun menjadi hari tersunyi dan tersepi, nyatanya banyak wisatawan yang menantikan datangnya tradisi yang satu ini. Selain karena suasananya yang unik dan hanya bisa dirasakan setahun sekali, agaknya rangkaian nyepi yang lain seperti Melasti, Tawur Agung, Ogoh-ogoh, dan Ngembak Geni menjadi daya tarik yang tak bisa dilewatkan begitu saja oleh para wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

Rangkaian Hari Raya Nyepi

Setiap rangkaian ritual dalam Nyepi sangat disambut antusias oleh masyarakat Bali, di samping menjadi tradisi yang perlu dilakukan, keberadaan setiap rangkaiannya memiliki makna dan tujuan yang tidak bisa diabaikan dan dianggap penting serta sakral. Untuk mengetahui seberapa berpengaruh ritual ini, penjelasan berikut bisa sedikit membantu Anda. 

1. Melasti

Menjadi rangkaian pertama dalam Nyepi, Melasti memiliki peran krusial sebagai ritual penyucian diri dan alam bagi masyarakat Hindu sebelum menyambut Nyepi. Ritual ini umumnya dilakukan 3 hari sebelum Nyepi dan dilakukan di pura-pura yang dekat dengan laut atau sumber mata air.

2. Tawur Agung 

Berikutnya adalah Tawur Agung atau Tawur Kesanga, ritual ini biasa dilakukan sehari sebelum Catur Bratha Penyepian di Catus Pata atau perempatan desa. Hal ini didasarkan pada kepercayaan masyarakat Hindu jika tempat tersebut merupakan titik temu antara ruang dan waktu. 

See also  Ketahui Biaya Kuliah Program Khusus UMJ Sebelum Mendaftar
hari raya nyepi
kompas/hari raya nyepi

Lantas pada malam harinya akan dilanjutkan dengan pawai Ogoh-ogoh mengelilingi desa. Patung-patung besar akan diarak dengan tujuan untuk menyerap energi negatif dan kemudian dibakar sebagai simbol peleburan energi yang tidak diinginkan. 

3. Ngembak Geni 

Setelah prosesi Nyepi selesai dijalankan, masyarakat Hindu Bali akan bebas dari penyepian dan lampu-lampu boleh dinyalan, inilah mengapa upacara ini disebut dengan Ngembak Geni yang berarti menyalakan api. Pada hari itu, masyarakat akan saling mengunjungi sanak saudara untuk saling bersilaturahmi dan sebagai pertanda membuka awal yang baru.

Rangkaian ritual Nyepi di atas menunjukkan bagaimana pentingnya ritual pra dan pasca Nyepi untuk dilakukan serta betapa sakralnya hal tersebut bagi masyarakat Hindu Bali. Inilah mengapa toleransi sangat diperlukan bagi wisatawan yang berkunjung pada saat-saat ritual tersebut dilaksanakan, terutama menghormati segala aturan saat Catur Bratha Penyepian diselenggarakan. 

Hal yang Harus Diketahui Wisatawan Saat Nyepi

Meski tidak menjadi kewajiban wisatawan untuk ikut serta dalam pelaksanaan Nyepi, penting untuk tetap menghargai segala bentuk tradisi dan aturan yang ditetapkan oleh masyarakat setempat.  Maka dari itu, untuk menghindari segala hal yang tidak diinginkan selama jalannya perayaan Nyepi, Anda perlu untuk mengetahui kapan dan bagaimana jalannya Nyepi.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Nyepi akan dilaksanakan mulai pukul 06.00 pagi hari ini hingga 06.00 pagi keesokan harinya. Pada jangka waktu ini ada 4 hal yang wajib dipatuhi, yaitu:

  1. Amati geni, maknanya tidak diperbolehkan untuk menyalakan api atau lampu (penerangan) dan dilarang untuk mengumbar hawa nafsu pada saat Nyepi berjalan.
  2. Amati karya, maknanya tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan fisik. Hal ini meliputi pekerjaan sehari-hari maupun kegiatan khusus seperti berhubungan suami istri dengan tujuan agar lebih fokus dalam hal penyucian rohani.
  3. Amati lelungan, yaitu tidak diperkenankan untuk bepergian dan dianjurkan untuk berdiam diri di rumah. Melakukan banyak hal yang bisa mendekatkan diri dan memusatkan pikiran kepada Tuhan.
  4. Amati lelanguan, yakni tidak berekreasi dan menikmati hiburan, bukan hanya dalam hal kenikmatan visual tapi juga puasa makan dan minum hingga Nyepi berakhir.
See also  Mengenal Perang Pandan Tradisi Ekstrem Bali yang Menarik Banyak Wisatawan

Selain penyepian diri, akan banyak destinasi wisata yang mungkin akan ditutup saat Nyepi. Tapi Anda tidak perlu khawatir karena masih banyak homestay Bali yang menyediakan banyak fasilitas untuk Anda agar bisa menghabiskan waktu yang menyenangkan di Bali walau dalam keadaan nyepi dan tidak seramai biasanya. 

Tenang, ini hanya berlaku selama sehari dan keesokan harinya, Anda dapat kembali mengeksplor Bali, mengunjungi air terjun dan wisata lain yang Anda inginkan. Jadi, siapkan pakaian dan topi terbaik Anda untuk abadikan momen terindah selama trip di Bali.  

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *